Minggu, 15 Mei 2011

Prajab untuk ibu menyusui....

ini pengalaman prajabku di diklat srondol tanggal 9-25 Mei 2011.... (sementara ini masih hari minggu tanggal 15 Mei 2011). sekarang pukul 20.00 WIB, mata diklat TIK, WI menyuruh kami untuk mengirim email serta membuat BLOG... nahhh... akhirnya sempet juga buka internet... dengan senang hati langsung kubuka FB-ku n mengupdate statusku n mencoba update tentang pengalaman prajabku sekarang.... hahahaha....

saya ingin berbagi pengalaman prajab saya walaupun baru 7 hari disini... (mumpung sempet!) lha gimana lagi, walaupun saya seorang guru TIK, jarang sekali saya mengupdate entri blog saya... karena kesibukan sebagai a workmum...akhirnya karena kelamaan tidak membuka blog yg pernah saya buat, kadang saya lupa passwordnya... jadi akhirnya saya buat lagi n lagi... ini untungnya saya masih punya blog yang pernah saya buat n masih ingat passwordnya... Alhamdulillah.... ok cekidot! tudepoin ajah lah....

saya mulai menceritakan pengalaman diklat prajab saya dengan menceritakan diri saya. Nama saya Indah Sasanti. saya bekerja sebagai guru TIK SMP di kota slawi kab tegal. Saya dinyatakan diterima sebagai CPNS formasi umum kab tegal tahun 2010. Nah saat dinyakatakan diterima tersebut saya waktu itu dalam usia kehamilan 8,5 bulan. Dan singkatnya saat anak saya berumur 15 bulan saya dijadwalkan untuk berangkat mengikuti diklat prajabatan gol III angkatan XXII pada tanggal 9-25 Mei 2011.


Jujur sebenarnya saya berharap dijadwalkan masih lama lagi saat anak saya, Albi, sudah cukup umur untuk ditinggal, karena berdasarkan cerita dari guru-guru lain yang telah melaksanakan prajab. bahwa ibu-ibu peserta prajab memang diperkenankan membawa bayinya, tapi menyewa kost sendiri di luar badan diklat. dan menurut mereka, tidak akan mungkin sempat bertemu n menyusui anak walaupun dibawa.

Benar-benar dalam keadaan bingung! antara mengajak/tidak mengajak? karena banyak sekali yang memberi masukan untuk tidak mengajak anak saya, termasuk embahnya sendiri (kejamnya.... hiks!).
dengan berbagai macam pertimbangan, tidak bisa tidur, tidak doyan makan, sampe sakit segala karena stress bingung dengan keputusan yg harus aku ambil, antara membawa serta anak saya ato tidak. inilah beberapa pertimbangan saya yang bikin bingung antara mengajak/tidak mengajak....

Berpikir untuk tidak mengajak dengan alasan :
  1. Berdasarkan cerita, waktu diklat dimulai dari subuh sampe kira2 jam 9 malam.
  2. Tidak akan mungkin sempat menyusui atau bertemu anak karena jadwal prajab yang sangat padat.
  3. Jika diajakpun, anak tidak akan betah tinggal di lingkungan baru, nanti malah sakit.
  4. Akan merepotkan mbah minem ( adik bapakku, yang biasa ngajak albi ). karena albi hanya bisa tidur dengan 3 orang : saya sebagai ibunya, mbah minem ( adik bapak nomer 4 ), mbah tati ( adik bapak nomer 5) karena kami bertigalah yang dari bayi sering menidurkan albi.

( aku pikir alasan diatas masuk akal juga, maka dari itu aku sempat berpikir untuk memilih pilihan tersebut)

to be continued... saya mau ijin WI untuk ke klinik kesehatan, karena lututku cidera otot, jadi memerlukan keterangan sakit dari dokter.... nanti saya akan sambung lagi saat ada kesempatan...
bye......

Minggu, 30 Januari 2011

Alergi Telur

Beberapa balita bahkan orang dewasa mengeluhkan munculnya berbagai indikasi alergi terhadap telur. Setiap kali makan telur ataupun makanan yang mengandung telur, anak bisulan ataupun gatal-gatal.
Biasanya solusi terhadap alergi telur tersebut adalah dengan menghindari makanan yg mengandung telur tersebut. Padahal telur mengandung banyak sekali nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak anak.
Alergi terhadap suatu makanan dapat menjadi indikasi bahwa kekebalan tubuh sedang tidak baik. Dengan menghindari makanan yang bernutrisi tinggi tersebut dikhawatirkan malah lebih menurunkan kekebalan tubuh si anak.
Nah salah satu solusi yang bisa dicoba yaitu dengan memperbaiki sistem kekebalan tubuh guna meminimalisir adanya alergi terhadap makanan, yaitu dengan mengkonsumsi sayur/buah yang kaya dengan serat alami dan vitamin C.
Sembari memberi si kecil hidangan yang mengandung telur tersebut, imbangi bahkan perbanyak asupan vitamin C dan serat yang mengandung antioksidan tinggi, contohnya dengan memberinya jus buah-buahan segar atau perbanyak sayuran pada makanan si kecil.
Dengan demikian tubuh tidak kekurangan nutrisi karena pembatasan terhadap suatu makanan, dan juga tubuh mendapatkan vitamin serta serat yang sangat bermanfaat untuk daya tahan tubuh si kecil.